Rabu, 07 Januari 2015

Shalawatullah ‘alaika

Keagungan Nabi dalam Barzanji

Yaa Nabi salam ‘alaika
Wahai Nabi, semoga kedamaian selalu tercurahkan kepadamu

 
Yaa Rasul salam ‘alaika
Wahai Rasul, semoga kedamaian selalu tercurahkan kepadamu

 
Yaa habib salam ‘alaika
Wahai sang kekasih, semoga kedamaian selalu tercurahkan kepadamu

 
Shalawatullah ‘alaika  

Semoga kemulyaan dari Allah selalu dilimpahkan kepadamu

Syair itu begitu akrab di telinga masyarakat Muslim Indonesia. Setiap saat, baik di rumah, surau, majelis taklim, maupun masjid, syair tersebut dikumandangkan untuk memuji Nabi Muhammad SAW.

Apalagi pada bulan Rabiul Awal, yang merupakan tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, pembacaan syair-syair pujian kepada Rasulullah, baik Diba’ Barzanji, Burdah, Simthuddurar (Maulid Habsyi), bergema dalam berbagai kegiatan keagamaan. Tidak saja di Indonesia, tetapi juga sering dibaca umat Islam di Asia Tenggara dalam berbagai upacara keagamaan. Dan syair maulid Diba’ Barzanji, Burdah, Simthuddurar dan lainnya, kini dibukukan dalam satu buku yang diberi nama Syaraf al-Anam.

Para ulama memandang peringatan Maulid Nabi ini sebagai bid’ah atau perbuatan yang di zaman Nabi tidak ada, namun termasuk bid’ah hasanah (bid’ah yang baik) yang diperbolehkan dalam Islam.

Banyak memang amalan seorang muslim yang pada zaman Nabi tidak ada namun sekarang dilakukan umat Islam, antara lain: berzanjen, diba’an, yasinan, tahlilan (bacaan Tahlilnya, misalnya, tidak bid’ah sebab Rasulullah sendiri sering membacanya), mau’izhah hasanah pada acara temanten dan Muludan.

Dalam Madarirushu’ud Syarhul Barzanji dikisahkan,

Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa menghormati hari lahirku, tentu aku berikan syafa'at kepadanya di Hari Kiamat."

Sahabat Umar bin Khattab secara bersemangat mengatakan: “Siapa yang menghormati hari lahir Rasulullah sama artinya dengan menghidupkan Islam!”

Dirangkum dari sumber-sumber:
http://ponpesaswaja.blogspot.com/2013/06/memperingati-maulid-nabi.html
https://www.facebook.com/notes/aduka-panji-alam-official-fans-club/asal-usul-kitab-berzanji/207843065979933

Tidak ada komentar:

Posting Komentar